Gigi susu pada anak memang akan digantikan dengan gigi permanen mulai usia 6 tahun. Namun, hal tersebut tidak berarti gigi susu tidak perlu dirawat!
Gigi susu memegang peranan penting dalam tumbuh kembang fisik dan psikologis anak, sehingga harus dipertahankan dalam kondisi baik hingga waktunya tanggal atau copot. Gigi susu yang berlubang tentu mengganggu proses mengunyah yang akhirnya menghambat penyerapan nutrisi yang optimal pada anak. Anak menjadi rewel dan tidak nyaman pada saat makan, padahal gerakan otot dan rahang saat mengunyah diperlukan untuk memicu perkembangan tulang dan struktur terkait. Dampak dari hal ini sangatlah panjang, antara lain kemungkinan terbentuknya lengkung rahang yang kecil sehingga gigi permanennya kelak kekurangan ruang dan berantakan atau berjejal.
Apabila gigi susu hilang sebelum waktunya, ruangan tempat gigi tersebut akan menyempit karena pergeseran gigi geligi di sampingnya. Hal ini juga merupakan salah satu faktor terbesar berjejalnya gigi permanen di masa yang akan datang. Kerusakan pada gigi susu seringkali dianggap remeh dan kurang penting, padahal dampaknya cukup panjang dan besar. Oleh karena itu, perawatan gigi anak sejak dini harus menjadi prioritas.
Anak-anak dapat dikenalkan ke dokter gigi sejak usia 4 tahun untuk berkenalan dengan atmosfer perawatan gigi, alat-alat, serta tim. Selanjutnya, kontrol rutin 6 bulan dapat dilakukan untuk mengobservasi pertumbuhan dan melakukan pembersihan. Hal ini bermanfaat untuk membentuk sikap dan perilaku kesehatan gigi yang baik untuk anak tersebut hingga dewasa kelak. Perawatan gigi yang dapat dilakukan untuk anak-anak antara lain pembersihan (oral profilaksis), pemberian fluoride, penambalan, dan pencabutan. Dokter gigi spesialis anak kami dapat membantu perawatan gigi pada anak-anak di usia dini dan yang berkebutuhan khusus.