Inilah Jenis Kawat Gigi dan Keunggulannya

Kondisi gigi yang kurang teratur dan tidak rapi dapat membuat rasa confidence Anda berkurang. Bahkan untuk beberapa kasus, harus dilakukan tindakan pemasangan kawat oleh dokter ortodonti karena kondisi gigi yang cukup parah. 

Terdapat jenis kawat gigi yang bermacam-macam sesuai dengan keperluan Anda. Berikut beberapa jenis kawat gigi yang dapat menjadi bahan Anda pertimbangan sebelum merapikan gigi kesayangan Anda:

  1. Kawat Gigi Konvensional

Jenis kawat gigi ini sangat populer di kalangan masyarakat. Bahan dasar kawat gigi konvensional adalah metal. Kelebihan dari kawat gigi konvensional adalah terdapat varian warna beragam untuk bracket gigi, sehingga Anda dapat menyesuaikan warna sesuai selera Anda.

  1. Kawat Gigi Self-Ligating (Damon)

Kawat gigi ini memiliki kemiripan dengan jenis kawat gigi konvensional. Hanya saja terdapat klip khusus untuk mempertahankan letak kawat baja pada bracket gigi. Dan terdapat pilihan warna transparan atau keramik untuk Anda yang mungkin risi menggunakan bracket gigi yang berwarna.

  1. Kawat Gigi Keramik
kawat gigi

Jenis kawat ini sangat cocok bagi Anda yang tidak ingin tampak terlampau mencolok. Karena umumnya warna pada bracket gigi yang digunakan kawat gigi ini adalah senada dengan warna gigi atau transparan sehingga Anda terlihat seperti memakai kawat saja pada gigi Anda.

  1. Kawat Gigi Lingual

Kawat gigi lingual memiliki keunikan hanya dipasang di bagian belakang gigi sehingga Anda tampak seperti tidak menggunakan kawat gigi jika dilihat dari luar.

  1. Behel Transparan (Clean Aligner)

Jenis behel Clean Aligner menggunakan inovasi teranyar yaitu teknologi 3D. Bahan yang dipakai Clean Aligner adalah berwarna bening sehingga tidak akan terlihat mencolok. Anda dapat melepas behel ini saat sikat gigi, makan, atau sesuai keperluan Anda. Dan uniknya, perawatan aligner gigi membutuhkan lebih sedikit kunjungan ke dokter gigi dibandingkan jenis behel yang lain.Untuk penanganan yang lebih baik silakan menghubungi dokter spesialis ortodonti Anda agar behel yang Anda pilih benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.

Lebih Baik Cabut Gigi atau Tambal Gigi?

Anda mengalami gigi berlubang? Tak perlu terlalu khawatir, tidak semua gigi berlubang harus dilakukan tindakan cabut gigi. Ada beberapa kondisi gigi berlubang yang masih dapat ditangani dengan tambal gigi. Berikut ini adalah ulasannya:

  1. Lubang Gigi di Bagian Email

Karies pada email gigi masih dapat dilakukan tambal gigi, karena lubang gigi hanya sebatas lapisan terluar gigi.

  1. Lubang Gigi di Bagian Dentin

Jika gigi Anda berlubang di bagian dentin yaitu lapisan di bawah email, maka masih dapat ditambal. Tetapi, jika kerusakan hampir mencapai bagian pulpa gigi, maka harus diobati lebih dahulu sebelum dilakukan tambal gigi.

  1. Lubang Gigi Telah Melukai Pulpa

Pada tahap ini, kerusakan gigi sudah mencapai saraf gigi. Sehingga treatment harus dilakukan di bagian saluran akar, untuk mengangkat jaringan pulpa yang telah terkena infeksi.

  1. Abses 

Jika sudah terdapat benjolan berisi nanah pada gigi, maka harus dilakukan perawatan pada saluran akar untuk mengatasi infeksi lebih dahulu, kemudian baru dilakukan tambal gigi.

Kondisi Gigi Berlubang yang Harus Dilakukan Cabut Gigi Berikut ulasan gigi berlubang yang wajib untuk dicabut :

  • Lubang Gigi Lebar dan Dalam

Apabila kerusakan gigi besar dan telah sampai dasar kamar pulpa bahkan ke bifurkasi (percabangan akar gigi), maka gigi harus dicabut karena infeksi telah menembus bagian bawah gigi.

tambal gigi
  • Gigi Berlubang Disertai Goyang

Jika gigi Anda mengalami kondisi ini, maka perlu dilakukan splinting agar gigi stabil terlebih dahulu sebelum tambal gigi. Karena gigi Anda akan tetap terasa sakit disebabkan goyangnya gigi.

  • Gigi Berlubang Tinggal Akar

Pada kondisi ini, agar tidak terjadi infeksi yang lebih parah perlu dilakukan cabut gigi.

  • Gigi Berlubang pada Geraham Bungsu yang Tumbuh Miring

Cabut gigi harus dilakukan pada kondisi ini untuk menghindari kerusakan gigi sekitarnya.

Setelah cabut gigi sebaiknya Anda segera menggantikannya dengan gigi palsu, supaya tidak menimbulkan sederet masalah baru pada rongga mulut dan gigi yang tentu saja akan sangat mengganggu Anda.

Tips Menjaga Gigi Palsu Agar Awet Tahan Lama

Menggunakan gigi palsu pasti akan sangat membantu bagi sebagian orang dalam mengunyah makanan secara maksimal, oleh karna itu sangat penting dalam merawat gigi palsu agar bisa awet dan bertahan lebih lama. Dengan rutin membersihkan gigi setelah makan dan menyikat gigi menggunakan pembersih khusus dan sikat gigi berbulu lembut merupakan salah satu tips menjaga gigi palsu Anda.

Gigi palsu yang dilekatkan secara permanen menggunakan metode tertentu disebut dengan gigi palsu cekat. Contoh dari gigi palsu cekat yaitu dental bridge atau gigi tiruan jembatan dan implan gigi. Dari kedua jenis gigi palsu tersebut tidak bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien, sehingga memerlukan cara perawatan yang tentu saja berbeda dari gigi palsu lepasan. 

Pastikan Anda merawat gigi palsu Anda dengan benar, sebab  jika tidak dibersihkan dan maka gigi palsu akan mudah rusak, longgar, tidak nyaman saat digunakan, berubah warna, serta juga menimbulkan berbau. Kuman dan bakteri juga dapat menghinggapi gigi palsu Anda selayaknya gigi asli. 

tips menjaga gigi palsu

Terlebih jika banyak tumpukan kotoran yang terus dibiarkan, maka lama-kelamaan bukan hanya gigi palsu yang akan rusak, bahkan juga gigi asli, gusi, dan jaringan rongga mulut lain di sekitarnya akan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Agar gigi tiruan yang cekat Anda dapat lebih awet, simaklah tips menjaga gigi palsu berikut ini:

• Rutin menyikat gigi menggunakan pasta gigi, pilihlah sikat yang berbulu lembut minimal sebanyak dua kali sehari, saat setelah sarapan dan sebelum tidur

• Menggunakan dental floss atau benang gigi dalam membersihkan sela antara gigi dan juga sela antara gigi dan gusi 

• Agar tidak mudah retak Anda harus menghindari makanan yang terlalu keras 

• Untuk mencegah perubahan warna gigi batasi konsumsi teh, kopi, ataupun minuman berwarna lainnya.

• Rutin memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi minimal 2 kali dalam satu tahun atau setiap enam bulan sekali. 
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara merawat gigi palsu maupun masalah rongga mulut lainnya, bisa Anda konsultansikan langsung dengan dokter gigi di Smile Concept Clinic.

Tahukah Anda? Sikat Gigi Terlalu Sering Justru Buruk Lho!

Ternyata sikat gigi terlalu sering justru tidak memberikan dampak positif bagi gigi Anda, karna jika disikat lebih dari dua kali gigi akan lebih mudah rusak. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, yaitu dokter Bambang Nursasongko. 

Lalu seberapa sering sebaiknya harus menyikat gigi, serta kapankah waktu terbaik untuk melakukannya? Berikut ini akan dibahas ulasannya secara lengkap.

Pastikan Anda jangan menyikat gigi langsung sesaat setelah makan, cukup bahaya karna sehabis makan, mulut masih bersifat asam. Jika gigi terkena asam, akan sama halnya seperti saat garam terkena air, akan mudah larut dan lama-lama hancur,” kata dr. Bambang.

Supaya tidak mudah larut, dr. Bambang menyarankan agar menunggu terlebih dahulu minimal selama setengah jam setelah sarapan, supaya ludah dapat menetralisir asam, setelah itu baru boleh disikat. Sebaiknya sekadar kumur-kumur saja setelah bangun tidur, tidak perlu langsung menyikat gigi. 

sikat gigi terlalu sering

Jangan khawatir akan menyebabkan bau mulut, karna bau tersebut sebenarnya hanya menimpa orang-orang dengan pola makan yang berantakan saja, sebab sebelumnya masih ada sisa makanan, atau bahkan ada karang gigi. Jika gigi Anda bersih, itu relatif dapat terhindar dari bau mulut dalam waktu satu hari.

Begitu juga setelah makan siang, gigi juga tidak perlu disikat, cukup dengan berkumur saja setengah jam setelah makan agar makanan yang disantap tidak menempel di gigi. Saat berkumur-kumur tak perlu malu, Anda bisa melakukannya di toilet karna dengan betul-betul berkumur agar sisa makanan dapat terlepas dari permukaan gigi. 

Setelah makan gigi Anda bagaikan mobil off-roader yang berjalan di lumpur, agar lumpur itu tidak mengeras harus dibilas atau disemprot dengan air yang cukup kuat. Ternyata cukup mudah bukan dalam membersihkan gigi sesaat setelah makan, tak banyak yang mengerti karna umumnya hanya dengan menyikat gigi saja untuk membersihkan sisa makanan. 

Tanpa harus sikat gigi terlalu sering, Anda akan dapat menjaga gigi menjadi lebih sehat dan lebih kuat karna terhindar dari kerusakan gigi yang disebabkan oleh gesekan sikat gigi.

6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Gigi Anda

Banyak hal yang bisa merusak gigi, antara lain karena paparan bakteri, kurangnya menjaga kebersihan rongga mulut, dan bisa juga trauma karena benturan. Selain beberapa faktor di atas, ada pula berbagai kebiasaan buruk  yang terus  dilakukan secara terus menerus sehingga bisa merusak gigi. 

Banyak orang yang masih tak menyadari bahwa kebiasaan buruk yang dilakukan bisa berimbas pada kesehatan gigi dan mulut. Apa saja kebiasaan buruk tersebut, mari simak ulasan berikut ini

1. Mengunyah Es Batu 

Tak disadari oleh banyak orang karena secara umum saat mengunyah es batu tampak sebagai kebiasaan yang aman-aman saja, padahal ternyata kebiasaan ini bisa merusak enamel gigi. Kerusakan inilah yang akan bisa berkembang makin besar dan lebar sehingga bisa menyebabkan lubang gigi.

merusak gigi

2. Menggertakkan Gigi

Menggertakkan gigi akibat dari stres dan anxiety merupakan kebiasaan yang harus segera dihentikan, karena kebiasaan ini juga bisa merusak gigi. Ketika Anda menggertakkan gigi, akan memberikan tekanan antar gigi atas dan gigi bawah yang bisa merusak enamel sehingga akan memicu  retakan pada gigi. Selain itu, tekanan tersebut juga bisa membuat gigi Anda menjadi tumbuh tak rata dan bahkan juga bisa menyebabkan adanya gangguan pada persendian rahang.

3. Terlalu Sering Menghisap Permen Pelega Tenggorokan

Meskipun dengan mengonsumsi permen pelega tenggorokan akqn cukup  membantu mengobati gangguan pada saluran pernapasan. Tapi ternyata jika Anda terlalu sering mengonsumsinya, gigi bisa terancam mudah membusuk karena memicu dalam mengundang bakteri untuk datang. 

4. Terlalu Sering Mengonsumsi Soda  

Gabungan komposisi dari  gula dan asam yang terlalu banyak yang terdapat pada soda merupakan paduan senyawa yang bisa merusak gigi Anda bahkan dalam sekejap. Karena bisa membuat enamel mudah rusak dan memicu pembusukan gigi, serta juga bisa membuat gigi Anda menjadi lebih sensitif. 

5. Membuka Bungkus Makanan dengan Menggunakan Gigi 

Kebiasaan menyobek plastik pada kemasan makanan menggunakan gigi adalah ide yang buruk. Tanpa Anda sadari ternyata tekanan kuat ketika Anda menarik plastik akan membuat gigi mudah retak atau lepas.  

Baca juga Awas! Inilah Penyebab Utama Lubang Pada Gigi

6. Merokok

Efek yang dari tembakau pada rokok akan mengeringkan gigi dan menumpuk plak pada lapisan gigi. Selain itu jangka panjangnya, warna gigi bisa berubah menjadi kekuning-kuningan. 

Jika Anda memiliki beberapa kebiasaan buruk di atas, segera hentikan dan cari solusi agar gigi tetap sehat dan tanpa harus merasakan berbagai dampaknya di usia tua kelak.

3 Mitos dan Fakta Tentang Layanan Scalling Gigi

Scaling gigi merupakan prosedur  untuk membersihkan karang gigi yang menempel di sekitar gigi dan gusi pasien. Ternyata ada beberapa mitos tentang layanan scalling gigi yang banyak beredar di luar sana, sehingga masih ada yang enggan untuk melakukan perawatan gigi ini. Untuk itu, mari Anda simak info di bawah ini mengenai mitos dan fakta seputar layanan scalling gigi. 

Scaling Gigi Dapat Membuat Gigi Menjadi Renggang

Faktanya, karang gigi akan lebih cepat terbentuk di sela-sela gigi karena pada area ini sempit dan sehingga sering tak terjangkau oleh bulu sikat gigi, terlebih pada area gigi bawah depan. Terisinya area tersebut dengan karang gigi akan menimbulkan ilusi gigi jadi terasa rata jika diraba dengan lidah. Oleh karena itu, jika area tersebut dibersihkan dengan scaling gigi, otomatis akan menimbulkan area yang terlihat  kosong. 

Scaling Gigi Membuat Gigi Terkikis

Faktanya, alat yang digunakan untuk membersihkan karang gigi bekerja menggunakan getaran ultrasonic, sehingga tidak akan mengikis jaringan gigi yang sehat. Alat scaling gigi digunakan di atas permukaan karang gigi saja jadi akan sangat membantu melepaskan karang gigi yang melekat di gigi maupun gusi Anda.

layanan scalling gigi

Scaling Gigi Dapat Membuat Gigi Goyang

Faktanya, saat karang gigi sudah menumpuk dalam jangka waktu yang panjang dan tidak pernah dilakukan pembersihan, maka karang gigi akan mendorong gusi menjauh dari mahkota gigi atau semakin “turun”. Pada kondisi inilah yang mengakibatkan melemahkan dukungan gigi dari gusi ataupun tulang yang menyokong gigi. 

Tidak jarang ditemukan kasus dimana jaringan pendukung gigi sudah menyusut karena karang gigi yang sudah sangat menumpuk, sehingga karang gigi tersebut menjadi penyangga gigi – gigi di tempatnya. 

Jadi saat karang gigi telah dibersihkan, gigi akan terasa goyang karena penyangganya hilang dan jaringan pendukung gigi akan membutuhkan waktu untuk pemulihan. Anda jangan khawatir lagi karna prosedur scaling gigi justru memberikan kesempatan untuk gusi sembuh dan mengembalikan fungsinya kembali sebagai pendukung gigi.

Baca juga Inilah 4 Penyebab Karang Gigi Menumpuk!

Itulah beberapa mitos mengenai karang gigi yang tersebar di khalayak umum. Semoga Anda tidak salah sangka, karna scaling gigi itu tidak menakutkan  terlebih lagi jika dilakukan oleh dokter gigi berpengalaman.

Tips Mengajak Anak ke Klinik Dokter Gigi Tanpa Drama

Bagi anak-anak periksa ke klinik dokter gigi merupakan hal yang cukup menakutkan, karena mengunjungi tempat yang tak dikenal dan berbagai peralatan yang juga tampak asing bagi mereka. Sehingga sangat diperlukan bantuan dan dukungan dari orang tua dengan memberikan pengertian pada anak mengenai pentingnya kesehatan gigi. Berikut ini ulasan mengenai beberapa Tips agar bisa mengajak anak ke klinik dokter gigi tanpa drama menurut Saginaw Pediatric Dentistry.

Saat Anda Melakukan Pemeriksaan Gigi Sebaiknya Anak Diajak Ikut Serta.

Dengan mengenalkan suasana klinik dokter gigi sedari dini akan membuat anak menjadi lebih terbiasa sehingga akan dapat mengurangi rasa takut.

Pilihlah Jasa Dokter Gigi dengan Spesialisasi Gigi Anak

Klinik dokter gigi khusus anak akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas playground sehingga akan membuat anak menjadi lebih nyaman dan dapat mengurangi kecemasan saat melakukan pemeriksaan.

klinik dokter gigi

Gunakan Bahasa Positif saat Membujuk Anak

Edukasi anak mengenai berbagai manfaat dari pemeriksaan gigi secara rutin, dan gunakan berbagai bahasa yang positif untuk mendukung mereka sehingga dapat mendorong anak menjadi tidak takut lagi saat melakukan pemeriksaan gigi.

Homecare bisa Menjadi Alternatif

Bagi anak yang memiliki kecemasan berlebih sehingga walaupun orang tua telah melakukan berbagai upaya bisa jadi anak-anak tetap enggan untuk pergi ke klinik gigi. Jangan memaksakan anak untuk pergi ke klinik gigi karena akan membuat anak semakin takut. Solusinya Anda bisa membuat janji untuk melakukan perawatan gigi  secara homecare agar kecemasan anak dapat lebih berkurang. 


Pastikan Anda dapat Lebih Bersabar dan Memahami Kondisi Anak

Beberapa anak akan merasa kesulitan untuk melawan kecemasan saat mengunjungi klinik gigi,  sehingga akan sangat memerlukan kesabaran ekstra untuk menghadapinya. Jika anak menangis atau merengek Anda dapat menenangkan anak sejenak dengan mengajaknya keluar dari ruangan periksa terlebih dahulu. 

Setelah emosi anak dapat terkelola dengan baik, baru Anda bisa memberikan pengertian kembali mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan gigi, dan sampaikan Anda akan menemani hingga selesai. 

Semoga 5 tips di atas bisa membantu Anda saat mengajak anak ke klinik dokter gigi, sehingga dapat mencegah beberapa drama yang dapat terjadi.

Inilah 4 Penyebab Karang Gigi Menumpuk!

Banyak orang yang tidak menyadari jika memiliki karang gigi, hal tersebut karena karang gigi tidak memiliki gejala apa pun. Walaupun tak bergejala tapi jika karang gigi tak segera ditangani dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai masalah pada gusi, gigi dan rongga mulut. Penumpukan plak pada gigi yang lama tidak dibersihkan akan menjadi penyebab karang gigi. 

Sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut yang akan membuat terbentuknya plak berupa lapisan tipis pada gigi. Kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut bisa menjadi salah satu penyebab karang gigi, tetapi sebenarnya tidak hanya itu melainkan masih banyak hal lainnya yang bisa menjadi pemicu terbentuknya karang gigi. 

Untuk bisa melakukan berbagai upaya dalam mencegah terbentuknya karang gigi, maka simaklah ulasan mengenai hal yang menyebabkan karang gigi berikut ini.

  • Sering mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi, seperti susu, permen kue dan minuman kemasan.
  • Jarang menyikat gigi atau tidak pernah menggunakan benang gigi sehingga membuat gigi dan rongga mulut yang kurang terjaga kebersihannya.
  • Keringnya rongga mulut akibat dari efek samping obat seperti pada obat kemoterapi, antihistamin, antidepresan, dan sindrom sjorgen.
  • Memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan juga merokok.
penyebab karang gigi

Keempat hal di atas akan memicu perkembangbiakan  bakteri di dalam rongga mulut sehingga juga akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan rongga mulut seperti iritasi pada gigi dan gusi. Jika tidak ditangani dengan baik iritasi tersebut akan dapat menyebabkan radang gusi atau gingivitis. 

Radang gusi yang semakin parah akan menyebabkan penyakit gusi yang bisa membuat gigi tanggal, serta kerusakan pada jaringan tulang dan jaringan sekitar gusi, penyakit ini disebut periodontitis. Selain itu jika masih diabaikan maka periodontitis ini akan dapat meningkatkan risiko dari penyakit jantung dan stroke.

 Oleh karena itu sangat penting sekali menjaga kebersihan gigi dan mulut serta juga rutin melakukan pemeriksaan gigi ke dokter agar karang gigi lebih cepat terdeteksi sehingga juga bisa segera diatasi.

Kapan Pemasangan Gigi Tiruan Diperlukan?

Senyuman yang indah adalah salah satu aset yang berharga karna dapat membuat penampilan kita lebih menarik. Tetapi semuanya akan sirna begitu saja jika kita kehilangan gigi, terutama kalau posisi gigi berada di bagian depan. Pasti akan sangat memalukan rasanya, karna itulah salah satu manfaat dari pemasangan gigi tiruan. Manfaat lainnya antara lain dapat menjaga stabilitas rahang sehingga membuat fungsi mengunyah menjadi lebih baik, menyempurnakan pelafalan huruf sehingga dapat berbicara dengan sempurna, menjaga jaringan yang ada di sekitar gigi yang tanggal.

pemasangan gigi tiruan

Lalu kapankah pemasangan gigi tiruan diperlukan? Tentu saja saat gigi permanen Anda telah tanggal, entah akibat cedera karena kecelakaan, gigi yang rusak, atau karena masalah dari gusi. Pastikan Anda memasang gigi tiruan di dokter gigi yang profesional seperti yang terdapat di Smile Concept Dental Clinic, sehingga tidak berdampak pada kesehatan gigi Anda di masa yang akan datang. 

Karena dokter gigi akan memperhatikan berbagai macam hal sebelum melakukan pemasangan gigi tiruan, antara lain memberikan instruksi perawatan gigi tiruan baik sebelum maupun sesudah pemasangan gigi tiruan Anda, memperhatikan hubungan antara rahang dengan rongga mulut, memeriksa kelainan jaringan pendukung gigi, sangat memperhatikan kelainan sistemik pada penderita osteoporosis atau diabetes mellitus, melakukan prosedur pengukuran untuk memastikan presisi saat pembuatan gigi tiruan, menentukan material pembuatan gigi tiruan dengan indikasi yang cermat.

Untuk memastikan meratanya beban kunyah di seluruh tulang rahang dan jaringan gigi saat menggunakan gigi tiruan, maka dokter gigi akan melakukan analis yang mendalam menyesuaikan dengan kondisi kesehatan dari setiap pasien. Ternyata sangat banyak tahapan yang dilakukan dokter gigi dalam pemasangan gigi tiruan yang sesuai dengan prosedur medis. Inilah alasan pentingnya Anda harus memasang gigi tiruan di dokter gigi yang berkompeten atau yang spesialis prostodonsia.

Nah itulah pembahasan mengenai gigi tiruan yang bisa bermanfaat untuk Anda. Seperti gigi asli pada umumnya, gigi tiruan juga memerlukan perawatan yang rutin agar dapat bertahan lebih lama, pastikan Anda memperhatikan kebersihannya agar dapat terhindar dari bakteri dan plak.

Inilah Tips Untuk Mencegah Lubang Pada Gigi

Lubang pada gigi merupakan hal yang banyak dialami oleh sebagian besar orang. Tapi tak banyak yang tahu jika gigi berlubang jika tidak segera ditangani dengan baik akan bisa mengancam jiwa. Ternyata gigi berlubang bisa memicu banyak penyakit seperti Abses Gigi yang menimbulkan kantong nanah pada gusi. Bisa juga terjadi pergeseran gigi akibat infeksi bakteri yang membuat gigi menjadi keropos serta dapat mengubah struktur gigi dan rahang. Ada pula Nyeri Gigi akibat lubang pada gigi sudah mencapai saraf gigi yang bisa menimbulkan nyeri hebat bahkan menjalar sampai ke rahang dan telinga disertai dengan sakit kepala.

lubang pada gigi

Selain itu juga pemicu Fokal Infeksi atau Infeksi Sistemik yang membuat jenis infeksi ini dapat menyebar ke organ tubuh lainnya, bakteri yang menyebabkan infeksi ini sudah menjadi ganas sehingga bisa masuk ke pembuluh darah kemudian menuju organ tubuh seperti paru-paru, lambung bahkan sampai ke jantung juga. Sinusitis juga salah satu penyakit yang dipicu oleh bakteri dari gigi berlubang yang menginfeksi rongga sinus sehingga terjadi peradangan. 

Menurut hasil studi menunjukkan adanya hubungan antara periodontal dengan penyakit kardiovaskular seperti stroke, infeksi oral tersebut dapat mengakibatkan tidak cukupnya aliran darah yang menuju ke otak. Satu yang paling mencengangkan ternyata gigi berlubang juga bisa memicu penyakit jantung, bakteri yang disebabkan infeksi oral oleh penyakit gingivitis yang sudah parah bahkan dapat mengakibatkan serangan jantung.

Sebelum terlambat marilah jaga kesehatan gigi kita semua, Anda bisa mengunjungi Smile Concept Dental Clinic untuk melakukan perawatan gigi dengan dental unit yang lengkap serta pelayanan yang sangat nyaman. Berikut ini beberapa tips agar dapat mencegah gigi berlubang:

  1. Batasi makanan dan minuman yang terlalu manis, serta perbanyak makanan sehat yang bagus untuk kesehatan tulang dan gigi  yang mengandung mineral dan vitamin D.
  2. Rutin menggosok gigi minimal 2 kali dalam sehari dengan pasta gigi yang mengandung flouride.
  3. Gunakan sikat gigi yang memiliki bulu halus dan berdiameter kecil agar lebih maksimal saat menjangkau bagian dalam rongga mulut serta tidak sampai melukai gusi.
  4. Lakukan pemeriksaan gigi serta pembersihan  karang gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali.