Kenali Fenomena Gigi Grinding yang Berpotensi Merusak

Bruxism atau gigi grinding merupakan kebiasaan mengeretakan dan menggesekkan gigi yang dilakukan secara terus menerus tetapi tidak sadar saat melakukannya. Kebiasaan ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa, tapi jika kebiasaan ini tidak segera ditangani, maka penderita gigi grinding berpotensi bisa mengalami kerusakan berat pada giginya.

Pada banyak kasus, gigi grinding terjadi secara spontan ketika seseorang tengah berkonsentrasi, ketika merasa cemas, atau saat mengalami stres yang berlebihan. Meskipun gigi ginding tidak terjadi setiap saat, tetapi muncul saat seseorang sedang dalam kondisi tertentu, terlebih saat orang tersebut sedang merasa tertekan. 

Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti hal-hal apa saja yang menjadi penyebab dari penderita gigi grinding. Ada beberapa faktor baik dari fisik maupun psikologis yang bisa menjadi pemicu terjadinya gigi grinding, antara lain:

gigi grinding
  • Memiliki ciri kepribadian yang agresif, kompetitif, dan hiperaktif
  • Merasa cemas, stres, marah, frustrasi, serta tegang 
  • Memiliki gangguan tidur, contohnya sleep apnea atau sleep paralysis (ketindihan)
  • Memiliki anggota keluarga dengan bruxism 
  • Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit Parkinson, demensia, penyakit asam lambung, dan epilepsi
  • Menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan narkoba 
  • Mengonsumsi obat-obatan phenothiazine, seperti chlorpromazine, dan beberapa jenis obat antidepresan.

Seseorang dengan bruxism memiliki kebiasaan untuk mengeretakan, menekan, atau menggesek giginya ke atas dan ke bawah, atau ke kanan dan ke kiri secara tidak sadar. Hal ini dapat memicu munculnya gejala lain, seperti: 

  • Gigi menjadi lebih sensitif 
  • Otot rahang menjadi tegang 
  • Permukaan atas gigi menjadi rata (tidak bergerigi)
  • Sakit kepala 
  • Sakit telinga


Gigi grinding juga dapat terjadi pada siang dan juga malam hari, tetapi lebih sering terjadi saat seseorang tengah tertidur (sleep bruxism). Hal ini akan dapat menyebabkan gangguan tidur pada penderita bruxism maupun pasangan tidurnya karena suara gemeretak gigi tersebut akan sangat terganggu. Selain itu, seseorang yang memiliki sleep bruxism umumnya juga memiliki kebiasaan lain yang berkaitan dengan gangguan tidur, seperti mendengkur atau henti nafas sejenak pada saat tidur (sleep apnea) yang juga cukup membahayakan tentunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *